Text
Jejak Pers: Tapak-tapak kaki para kuli tinta mencari jati diri antara Idealisme vs Komersialisasi
Perjalanan pers yang penuh dengan lika-liku mengalami metamorfosa dalam sebuah bentuk baru. Dahulu pers sangat mengelu-elukan akan tegaknya sebuah idealisme. Namun seiring berkembangnya zaman, pers menjadi sebuah industri bisnis menguntungkan. kemurnian isealisme sering dipertanyakan. munculnya perusahaan media multicooperate atas kepemilikan tunggal menjadikan sebuah media seolah telah menjadi kebiri atas idealisme pribadi.rnrnPerang media seolah menjadi genderang bagi kita pemuda untuk mendengar dengan seksama dan berbicara melalui semangat pemuda yang gandrung akan sebuah kebenaran. (Katakanlah Walau itu Pahit). Katakan ketika memang itu adalah suatu kebenaran, tanpa memandang atau berpihak pada kepentingan di balik berita. Pahit hari ini adalah manis untuk kemudian hari. Inilah yang kemudian menjadi batu pijakan bagi mereka yang masih menjujung tinggi idealisme. rnrnBuku ini merupakan refleksi semangat pewarta muda untuk mengajak kita untuk semakin melek media, terbuka dengan hal-hal tabu sehingga enjadi bahan apiik dalam membangun kembali sebuah idealisme. ini merupakan karya ali mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, konsentrasi jurnalistik dan studi media yang menuangkan selaga bentuk pikiran sekaligus mengritisi malsah yang sedang pelik saat ini.
| 000236 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain